Sabtu, 04 Maret 2017

Mengangkat Sarung


Di sebuah desa tinggal sepasang kekasih Adi dan Ida. Ida sangat sedih, sebab setiap Adi datang apel selalu menggunakan sarung, maklum di desa. Akhirnya ida mengutarakan kesedihannya, “Mas, kalo dateng ke rumah jangan pake sarung dong, malu kan sama bapak.”

Akhirnya Adi pun menyanggupi, “Iya dech, besok mas mau beli bahan celana.”

Sesudah beli bahan celana, Adi pergi ke tukang jahit untuk

menjahitkan bahan celananya. Pada hari yang dijanjikan, Adi kembali ke tukang jahit untuk mengambil celana yang sudah jadi. tukang jahit berkata, “Mas…, celananya sudah jadi. Masih ada sisa bahan 1/2 meter lagi. Dibawa pulang aja.”

Adi sangat senang, jadi juga celananya. Dia pulang, dan

sore harinya langsung apel ke rumah Ida untuk pamer celana barunya. Dia gunakan celana itu. Tapi karena kebiasaan, dia juga tetap menggunakan sarungnya (di dobel). Di tengah perjalanan, Adi sakit perut.

Karena tidak tahan, akhirnya dia ke WC umum. Segera setelah selesai buang hajat, dia terburu-buru menggunakan sarungnya, dan lupa menggunakan celana barunya. Ketika tiba dirumah Ida, kekasihnya itu bertanya; “Lho ..Mas, kok masih pake sarung, katanya mau pake celana.”

Dengan cekatan Adi mengangkat sarungnya sambil

berkata, “Nih.. lihat, Mas pake celana baru.”

Seketika itu Ida menjerit, “Ihhhhh… panjang amat…”

Dengan tersenyum bangga Adi menjawab, “Iya dong …panjang. Di rumah juga masih ada ½ meter lagi.”