Sabtu, 04 Maret 2017

Salah Lubang


Suatu hari Narti mengeluh kepada suaminya, karena sering badannya merasa demam dan pegal linu. Kemudian sang suaminya menganjurkan agar dia pergi ke dokter umum yang dekat rumah mereka. Di ruang praktek, dokter Edi menanyakan keluhan Narti dan mencek suhu badannya dengan termometre yang dipasang di ketiaknya.

Setelah beberapa menit hasil dari termometre menunjukan suhu badan Narti 37 derajat dan dokter Edi mengatakan bahwa itu normal. Namun Narti merasa tidak yakin dan bertanya, “Masa sih, dok, normal, padahal tadi pagi saya merasa badannya demam,” Dokter Edi pun menjawab, “Baiklah, kalau begitu saya akan cek suhu badan ibu lagi,”

Kemudian dokter memasang termometer di mulut Narti. Di tunggu beberapa menit lagi kemudian didapatkan suhu badan Narti mencapai 40 derajat. Dokter Edi mulai bingung lalu berkata, “Okey, sekarang gini aja bu… untuk memastikan suhu badan ibu bagaimana jika saya mencek sekali lagi di anus ibu.”


Mendengar apa yang dikatakan dokter Edi, langsung Narti sangat terkejut. “Ha!!! Bagaimana ya, dok, masa harus buka-bukaan begitu sih…..” Ujarnya mengeluh. Namun, setelah berpikir kembali dan meminta ijin kepada suaminya, Akhirnya Narti menyetujui tawaran dari dokter Edi.

Kemudian dokter Edi menyuruh Narti telungkup dengan posisi bokong di atas. Namun, pada saat proses memasukan termometer berlangsung tiba-tiba Narti berteriak dengan keras, “Eh…. dok, bukan lubang yang itu dok, dokter salah masuk lubang,” dengan tenang dokter Edi menjawab, “tenang…. ibu tenang aja bu, yang saya masukan ini bukan termometer dan lebih hebat dari termometer, kok.”